Archive for Januari 2017

Tugas V-Class Komunikasi Digital 3

Rabu, 25 Januari 2017
Posted by Unknown
Soal :
1.    Jelaskan tentang teknik encoding Polar
2.    Jelaskan tentang teknik encoding Unipolar
3.    Jelaskan tentang teknik encoding Bipolar
4.    Apakah yang anda ketahui tentang satelit?
5.    Sebutkan kelebihan dan kelemahan menggunakan jaringan satelit!

Jawaban :
1.      Teknik Encoding Polar (Polar Encoding Technique) 

     Sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif. Jenis pengkodean polar menggunakan 2 (dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1.
NRZ-L (Non-Return to Zero Low)
     Level +V digunakan untuk menyatakan data biner 0, sedangkan level tegangan –V digunakan untuk menyatakan data biner 1.



NRZ-I (Non-Return to Zero Inverted)
     Representasi level –V atau +V menyatakan adanya perubahan data biner dari menuju logika 1. Artinya, setiap ada perubahan urutan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1, maka level tegangan akan berubah dari sebelumnya. Misalkan level sebelumnya +V maka perubahan bit 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya menjadi –V dan sebaliknya jika level sebelumnya –V maka perubahan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya berubah menjadi +V. Perubahan data dari 0 ke 0 dan 1 ke 0 tidak akan menyebabkan perubahan level tegangan.



RZ (Return to Zero )
     Pengkodean saluran jenis Return to Zero (RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.



Manchester
        Pengkodean Manchester menggunakan level –V dan +V dengan transisi ditengah-tengah bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari +V menuju –V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari –V menuju +V. 
Differential Manchester
     Pengkodean Differential Manchester merupakan modifikasi pengkodean Manchester, dimana letak transisi level tegangan dari –V menuju +V atau sebaliknya yaitu +V menuju –V dipengaruhi oleh data biner. Data biner 0 ditandai dengan transisi level tegangan terletak diawal interval data bit, sedangkan data biner 1 ditandai dengan transisi level tegangan terletak ditengah interval bit dari data.





2.      Teknik Encoding Bipolar (Bipolar Encoding Technique)

     Pengkodean bipolar yaitu pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level tegangan yaitu –V, 0V, dan +V untuk menyatakan data biner.

Bipolar-AMI
     Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.


Bipolar 8 Zeros Substitution
·           Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
·           Berdasarkan bipolar-AMI
·         Apabila terdapat 8 level tegangan nol berurutan, maka kedelapan level tegangan tersebut disubstitusi oleh level tegangan 000VB0VB
Keterangan :
·          V = Valid bipolar signal
·           B = Bipolar violation


High Density Bipolar 3 Zeros
·          Berdasarkan bipolar-AMI
·           Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah ganjil, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan 000V.
·         Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah genap, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan B00V.


3.      Teknik Encoding Unipolar (Unipolar Encoding Technique)




     Kode ini menggunakan hanya satu non-zero dan satu zero level tegangan, yaitu untuk logika 0 memiliki level zero dan untuk logika 1 memiliki level non-zero. Implementasi unipolar line codingmerupakan pengkodean sederhana, akan tetapi terdapat dua permasalahan utama yaitu akan muncul komponen DC dan tidak adanya sikronisasi untuk sekuensial data panjang baik untuk logika 1 atau 0.



4.      Satelite adalah:

Satelit merupakan benda yang mengelilingi bumi dan planet-planet lainnya dengan periode revolusi dan rotasi tertentu dan memiliki orbit peredarannya masing-masing



5.      Kelebihan dan kekurangan satelite

Kelebihan Media Satelite, yaitu :
1.  Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak,
2.  Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global,
3.  Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial,
4.  Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
5.  Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
6.  VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelite,
7.  Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
8.  Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100%,
9.  Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.

Kekurangan Media Satelite, yaitu :
1.  Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang,
2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
3.  Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.


Tugas V-Class Komunikasi Digital 2

Rabu, 18 Januari 2017
Posted by Unknown


Pertanyaan :
1.       Apa yang anda ketahui tentang QAM (Quadrature Amplitudo Modulation)
2.       Jelaskan tentang 4-QAM ( 1 amplitude,  4 phases)
3.       Jelaskan tentang 8-QAM (2 amplitudes, 4 phases)


Jawaban :
1.      Quadrature Amplitudo Modulation atau QAM adalah suatu cara pentransmisian pada laju bit-bit yang lebih tinggi pada saluran/kanal dengan lebar pita yang terbatas. Sebagai contoh penggunaan kumpulan sinyal QAM 16 titik memungkinkan 9600 bit/detik ditransmisikan pada saluran telepon dengan lebar pita 2700 Hz. Dalam kasus tersebut empat digit biner yang berurutan harus disimpan dan dikodekan kembali sebagai salah satu dari 16 bentuk sinyal yang ditransmisikan. Sinyal-sinyal yang dihasilkan dinamakan sinyal modulasi amplitudo kuadratur (QAM). Sinyal ini dapat ditafsirkan sebagai modulasi amplitudo multitingkat yang diterapkan secara bebas pada setiap dua pembawa kuadratur.

2.      QAM 4 keadaan merupakan teknik encoding M-er dengan M=4, dimana ada empat keluaran QAM yang mungkin terjadi untuk sebuah frekuensi pembawa. Karena ada 4 keluaran yang berbeda, maka harus ada 4 kondisi masukan yang berbeda. Karena masukan sinyal digital ke QAM modulator adalah sinyal biner, maka untuk memperoleh 4 kondisi masukan yang berbeda diperlukan lebih dari satu bit masukan. Dengan memakai 2 bit masukan, maka diperoleh 4 (22) kondisi yang mungkin : 00, 01, 10, 11 data masukan biner digabung menjadi kelompok dua bit. Masing masing kode bit menghasilkan salah satu dari 4 keluaran yang mungkin.



Dua bit dimasukkan secara seri kemudian dikeluarkan secara paralel satu bit ke kanal I dan bit lainnya serentak menuju ke kanal Q. Bit di kanal I dimodulasikan dengan pembawa (sin ωct) dan bit dikanal Q dimodulasikan dengan pembawa (cos ωct). Untuk logika 1 = +1 volt dan logika 0 = -1 volt, sehingga ada 2 fasa yang mungkin pada keluaran modulator kanal I yaitu +sin ωct dan -sin ωct. Dan ada 2 fasa yang mungkin pada keluaran modulator kanal Q yaitu +cos ωct dan -cos ωct. Penjumlahan linier menghasilkan 4 fasa resultan yang mungkin yaitu : +sin ωct +cos ωct, +sin ωct -cos ωct, dan -sin ωct + cos ωct, dan -sin ωct -cos ωct. Jika masukan biner dari Q = 0 dan I = 0 maka dua masukan modulator kanal I adalah -1 dan (sin ωct). Sedangkan dua masukan modulator kanal Q adalah -1 dan cos ωct.
Sehingga, keluarannya adalah :
Modulator kanal I = (-1) ( sin ωct) = -1 sin ωct
Modulator kanal Q= (-1) (cos ωct) = -1 cos ωct
Dan keluaran dari penjumlah linier adalah
-1 sin ωct -1 cos ωct = √((-1)^2+(-1)^2 )  cos (ωct - tg -1 1)
= 1,414 cos (ωct - 450)
= 1,414 sin (ωct - 1350)
Data masukan pada QAM 4 keadaan di bagi menjadi 2 kanal. Laju pada kanal I sama dengan kanal Q yaitu setengah dari laju data masukan (fb /2). Frekuensi fundamental tertinggi ada pada data masukan ke modulator kanal I atau kanal Q , yaitu seperempat laju data masukan (fb /4). Keluaran modulator kanal I dan kanal Q memerlukan bandwidth Nyquist minimum sebesar setengah dari laju data masukan (fb /4 x 2 = fb /2)
Jadi dengan QAM 4 keadaan, penekanan bandwidth terpenuhi (bandwidh minimum lebih kecil dari laju data masukan )
Sejak sinyal keluaran tidak berubah fasa sampai dua bit (dibit) terkunci laju pembelahan bit, laju perubahan keluaran (baud) tercepat juga sama dengan setengah laju data masukkan. Bandwidth minimum dan baud adalah sama.

3.      QAM 8 keadaan adalah teknik encoding M-er dengan M=8. Dengan QAM 8 keadaan keluaran yang mungkin untuk satu frekuensi pembawa. Untuk memperoleh 8 kondisi masukan yang berbeda maka data masukan biner digabung menjadi tiga kelompok bit yang disebut TRIBIT (23 = 8). Masing –masing kode tribit menghasilkan salah satu keluaran yang mungkin .
Masukan bit serial mengalir ke pembelah bit dimana mengubah ke bit paralel, menjadi keluaran tiga kanal (kanal I atau kanal ‘in-phase’, kanal Q atau ‘in quadrature’, dan kanal C atau ‘kontrol’). Sehingga laju bit pada masing –masing kanal menjadi sepertiga laju data masukan (fb /3). Bit kanal I dan C menuju konverter kanal I dan bit di kanal Q dan C menuju conventer kanal Q. Conventer ‘2 to 4 level’ adalah DAC (digital to analog conventer) engan masukan paralel masukan 2 bit, ada 4 tegangan keluaran yang mungkin. Bit kanal I atau Q menentukan dari polaritas dari keluaran, sinyal analog PAM (logika 1 = +V dan logika 0 = –V ). Sedangkan bit kanal C menentukan besarnya (logika 1= 1,307 V dan logika 0 = 0,541 V), karena bit kanal C sama sebagai masukan converter kanal I dan Q, maka besar sinyal kanal I dan Q selalu sama.




Untuk masukan tribit Q = 0, I = 0, C = 0 (000), maka masukan converter kanal I adalah 1 = 0 dan C = 0, dari tabel kebenaran di peroleh keluaran –0,541 volt. Dan masukan converter kanal Q adalah Q = 0 dan C = 0, dari tabel kebenaran di peroleh keluaran –0,541. Lalu dua masukan modulator kanal I adalah –0,541 dan sin dan keluarannnya adalah :
I = – (0,541) (sin ωct)
  = – 0,541 sin ωct
Dan dua masukan modulator kanal Q adalah –0,541 dan cos ωct laju keluarannya adalah :
Q = (– 0,541)( cos ωct)
    = – 0,541 cos ωct
Kemudian keluaran dari modulator kanal I dan Q di jumlah pada penjumlah linier dan keluarannya adalah :
= – 0,541 sin ωct – 0,541 cos ωct
= 0,765 sin ωct – 1350
 Sejak data dibagi menjadi tiga kanal, laju data pada kanal I, kanal Q, dan kanal C. Adalah sebesar sepertiga dari laju data masukan (fb /3). Karena bit di kanal I, Q, C dikeluarkan secara serentak dan paralel, converter juga mengalami perubahan pada masukan keluaran pada laju yang sama yaitu fb /3.


Referensi : http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/?paged=3

Tugas V-Class Komunikasi Digital

Rabu, 11 Januari 2017
Posted by Unknown
TUGAS V-CLASS 1

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam saluran komunikasi yang sekarang ini umum dipakai.
2. Jelaskan ciri atau spesifikasi Frequency Shift Keying (FSK) dan Binary Frequency Shift Keying (BFSK)
3. Jelaskan  tentang  Pulsa Code Modulation
4.Jelaskan tentang jaringan satelit, sebutkan kelebihan dan kekurangan jaringan satelit.

Jawaban
1.      A. Sinyal G atau GPRS:
Sinyal G atau GPRS adalah jaringan sistem data paket internet untuk HP. GPRS sendiri merupakan singkatan General Packet Radio Service. Jaringan ini memiliki kecepatan data mencapai 35 - 171 Kilobits per-second (Kbps).

B. Sinyal E atau EDGE:
 Generasi setelah GPRS adalah E atau EDGE (Enhanced Data rate for GSM Evolution). Kecepatan data transfer sinyal EDGE ini antara 120 Kbps sampai dengan 384 Kbps. Pada smartphone iPhone generasi awal sinyal EDGE adalah jaringan tertinggi yang bisa dipindai.

C. Sinyal 3G:
Sinyal 3G sebenarnya turunan dari 2G atau GPRS. 3G sendiri adalah 3GPRS atau GPRS versi 3. Yang membedakan adalah protokol transfer data yang menggunakan UMTS (United Mobile Telecommunication  Technology). Kecepatan datanya dimulai dari 384 Kbps sampai 2 Mbps

D. Sinyal H atau HPSA/HSDPA:
HSPA (High Speed Packet Access) atau kadang dikenal dengan 3,5G. Sedikit lebih cepat dari sinyal 3G, transfer datanya antara 600 Kbps sampai 10 Mbps. Walau sebenarnya hanya rata-rata 1-3 Mbps. Sedang sinyal HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) atau kadang H+ memiliki kecepatan mencapai 7,2 Mbps

E. Sinyal 4G atau LTE:
Sinyal 4G atau generasi ke 4 dari GPRS juga disebut LTE (Long Term Evolution) membesut kecepatan hingga 100 Mbps.

F. Sinyal 5G:
Sinyal ini mampu membesut kecepatan data transfer mencapai 1 Gbps, alias Gigabyte per-second.


2.      Modulasi  digital  Frequency  Shift  Keying  (FSK):
modulasi dimana  sinyal  pemodulasinya  (sinyal  digital) menggeser  outputnya  antara  dua  frekuensi  yang  telah  ditentukan  sebelumnya,
untuk  frekuensi  1270  Hz  merepresentasikan  mark  atau  1,  dan  1070  Hz merepresentasikan  space  atau  0.

(maaf munkin maksud pada soal adalah bpsk karena bfsk tidak di temukan)
BPSK (binary phase shift keying) :
Adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua  tahap yang dipisahkan sebesar 180° dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi.



3.   PCM / Pulse Code Modulation atau Modulasi Kode Pulsa adalah salah satu teknik memproses suatu sinyal analog menjadi sinyal digital melalui kode-kode pulsa. Proses-proses utama pada sistem PCM, diantaranya Proses Sampling (Pencuplikan), Quantizing (Kuantisasi), Coding (Pengkodean), Decoding (Pengkodean Kembali).


4.   Kelebihan Media Satelite, yaitu :
1.  Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak,
2.  Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global,
3.  Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial,
4.  Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
5.  Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
6.  VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelite,
7.  Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
8.  Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100%,
9.  Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.

Kekurangan Media Satelite, yaitu :
1.  Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang,
2. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
3.  Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.



Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Blogger templates

- Copyright © Ngeblog -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -