Posted by : Unknown
Selasa, 18 Oktober 2016
Ekonomi teknik (Engineering economy) adalah
ilmu yang mempunyai aspek-aspek dengan ekonomi dalam teknik yang terdiri dari
evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek
teknik. Pada dasarnya ekonomi teknik bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
dari susatu proyek
1. Ruang lingkup ekonomi teknik
Ekonomi Teknik
(Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis
untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu
pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari
alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan.
Masalah yang dapat
diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah masalah yang memiliki tiga
karakteristik berikut:
1. Masalah yang cukup
penting, dan membutuhkan pemikiran serta usaha serius dalam memecahkan msaalh
tersebut.
2. Masalah yang
memerlukan analisis teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah serta
konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.
3. Masalah memiliki
aspek ekononis yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan
analisis pada keputusan.
2. Pengertian proposal teknik dan hubungannya
dengan ekonomi teknik
Proposal teknik adalah pengusulan suatu rancangan dari kegiatan
atau penelitian yang memerlukan dukungan dari individu ataupun kelompok, baik
secara formal maupun standar..
Hubungan antara ekonomi teknik dengan bidang elektro sangat erat
dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Jika usaha dalam bidang
elektro yang memerlukan pemecahan masalah dalam aspek ekonomi, maka ekonomi
teknik sangat diperlukan dalam hal ini. Jadi masalah yang terjadi dapat
diselesaikan dalam bidang elektro melalui analisis ekonomi Teknik.
Pada dasarnya, ekonomi teknik digunakan untuk mencari solusi
terbaik dari setiap alternatif-alternatif solusi yang ada. Pada dunia Elektro,
pencarian solusi terbaik ini sering kali digunakan saat pembuatan rangkaian,
pemilihan alat, pemilihan komponen, perancangan bisnis elektronika, dll.
3 Proses pengambilan keputusan
Jika kita dihadapkan
pada suatu kasus permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari
satu alternatif, setidaknya kita dapat memilih alternatif untuk melakukan
sesuatu dan tidak melakukan sesuatu. Untuk memperoleh alternatif terbaik,
setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama.
4. Tahapan-tahapan
pross pengambilan keputusan
1. Membuat alternatif
(keputusan) : Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif perlu
diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada
perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak tepat sama, maka tidak
ada dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut
pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif
harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang yang telah
didefinisikan.
4. Gunakan satu ukuran
umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang
umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah
analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5. Pertimbangkan
kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai memerlukan penggunaan
satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik
hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan
pengukuran lain.
6. Membuat tugas suatu
ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan atau
memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam
analisis dan perbandingannya.
7. Tinjau kembali
keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu
proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil
yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus
dibandingkan dengan hasil sebenarnya.
5. Analisis
pengambilan keputusan
Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kualitataif dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pengalaman manajemen.
Analisis tersebut biasanya dilakukan jika masalah yang dihadapi relatif
sederhana dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis.
Jika masalah yang dihadapi lebih rumit dan pengambil keputusan belum memiliki
pengalaman, maka analisis kuantitatif patut dipertimbangkan dalam analisis
pengambilan keputusan.
6. Prosess
pengambilan keputusan
Dalam keadaan tertentu kita selalu dihadapkan
pada permasalahan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu
alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak
melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap
alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama. Langkah-langkah
pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar berikut.
Pengambilan
keputusan dalam ekonomi teknik hampir selalu berkaitan dengan penentuan layak
atau tidaknya suatu alternatif investasi dilakukan dan penentuan yang terbaik
dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan ini
terjadi karena :
1. Biasanya
setiap investasi atau proyek bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara
sehingga harus ada proses pemilihan,
2. Karena
sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi terbatas sehingga
tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus dipilih yang paling
menguntungkan
Seperti halnya pengambilan keputusan
pada bidang-bidang yang lain, pengambilan keputusan pada ekonomi teknik harus
melalui suatu langkah-langkah yang sistematis mulai dari mendefinisikan
alternatif-alternatif investasi sampai pada penentuan alternatif yang terbaik.
Hampir semua proses pengambilan keputusan dimulai dari adanya ketidakpuasan
terhadap suatu hal atau adanya pengakuan terhadap suatu kebutuhan sehingga
pembuat keputusan merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan
hal itu. Proses pengambilan keputusan akan berakhir dengan rencana untuk
memperbaiki ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan tadi.
Untuk menggabungkan kondisi awal dan
akhir dari proses pengambilan keputusan maka secara umum langkah-langkah yang
diambil adalah :
1. Memformulasikan
permasalahan, termasuk di antaranya menentukan ruang lingkup secara umum yang
menggambarkan kondisi awal dan akhir yang dihubungkan dengan proses “kotak
hitam” yang belum diketahui. Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan
permasalahan apa yang dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu
solusi diterapkan, tanpa harus menyatakan bagaimana cara atau metoda solusi
yang akan digunakan.
2. Menganalisis
permasalahan untuk menyatakan permasalahan tersebut dengan lebih detail
termasuk memformulasikan tujuan, sasaran, kendala yang dihadapi, variabel
keputusan yang harus dicari nilainya, serta kriteria keputusan yang akan
digunakan. Tahap ini menjadi begitu penting karena kelemahan atau kesalahan
yang terjadi di sini akan berakibat langsung pada keputusan yang akan diambil.
3. Mencari
alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang dianalisis. Tahap ini
membutuhkan kreativitas dalam menemukan alternatif-alternatif solusi.
Seringkali tahap ini digabungkan langsung dengan tahap evaluasi alternatif.
Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering dihentikan setelah
ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonomis walaupun sebenarnya
masih ada alternatif yang lebih baik.
4. Memilih
alternatif terbaik melalui pengukuran performansi masing-masing alternatif dan
dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah ditetapkan.
Alternatif-alternatif yang masih akan dibandingkan antara satu dengan yang
lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik.
Secara prinsip dapat dikatakan bahwa
proses pengambilan keputusan dalam ekonomi teknik juga tidak lepas dari proses
penentuan alternatif-alternatif dan pemilihan alternatif terbaik.
Langkah-langkah penentuan alternatif adalah langkah yang cukup teknis. Langkah
ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik tanpa keterlibatan orang-orang yang
mengetahui seluk beluk teknis dari berbagai hal yang berkaitan dengan proses
yang dihadapi. Selanjutnya, langkah pemilihan alternatif dalam ekonomi teknik
senantiasa dilakukan dengan mengukur performansi ekonomi dari masing-masing
alternatif sehingga keterlibatan orang-orang yang mengerti tentang analisis
ekonomi sangat dibutuhkan. Seorang pengambil keputusan yang berkaitan dengan
ekonomi teknik harus mampu mensistesis berbagai informasi yang mendukung, baik
yang berasal dari data-data masa lalu, maupun yang berupa prediksi kondisi
masa-masa yang akan datang. Dalam melihat performansi ekonomi suatu alternatif,
seorang pengambil keputusan harus bisa mendapatkan gambaran kondisi keuangan
yang berkaitan atau yang sejenis dengan alternatif tersebut. Peranan seorang
akuntan dalam menyajikan informasi-informasi keuangan masa lalu menjadi sangat penting
dalam kaitan ini. Di sisi lain seorang ahli ekonomi teknik diharapkan bisa
melakukan analisis-analisis ke depan berkaitan dengan aliran kas (cash flow)
yang bisa dihasilkan dan atau diperlukan oleh suatu alternatif yang ditawarkan.
7. Pemecahan
masalah dalam ekonomi teknik
Dalam pengabilan keputusan adalah
mengenali masalah yang ada. Suatu masalah timbul apabila ada perbedaan antara
keinginan yang di tetapkan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Adanya
perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorabg akan langsung membuat keputusan
untuk menyelesaikan masalah. Pertama, yang harus kita lakukan yaitu mengetahui
adanya perbedaan. Kita harus mengetahui adanya masalah sebelum mulai mencari
pemecahan masalah. Kedua, menyadari adanya perbedaan antara keinginana yana di
tetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai
pengambilan keputusan. Kita harus termotivsi untunk mengurangi perbedaan
tersebut. Ketiga, selain hal-hal tersebut kita juga harus memiliki
peengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sumbe-sumber daya untuk
menyelesaikan masalah tersebut
Contoh Kasus dan Pemecahanya
Pengendalian material disuatu pabrik
dilakukan secara manual. Biaya yang diperlukan untuk gaji karyawan yang
mengoperasikan pengendalian material tersebut (termasuk gaji lembur, asuransi,
biaya cuti dan sebagainya) ditaksir tiap tahun Rp. 9.200.000,00
Pengendalian secara manual ini disebut
alternatif A.
Untuk menekan gaji karyawan yang
cenderung meningkat, pabrik tersebut ingin mengganti pengendalian material
tersebut dengan yang otomatis (alternatif B) yang harganya adalah Rp.
15.000.000. Dengan menggunakan pengendalian otomatis tersebut, gaji karyawan
ditaksir akan berkurang menjadi Rp. 3.300.000 tiap tahun. Biaya pengoperasian
yang terdiri atas biaya listrik, pemeliharaan dan pajak masing-masing-masing
tiap tahun adalah Rp. 400.000, Rp.1.100.000, dan Rp. 300.000. Jika pengendalian
otomatis yang digunakan ada pajak ekstra sebesar Rp. 1.300.000 tiap tahun.
Pengendalian otomatis tersebut dapat dipakai selama 10 tahun dengan nilai akhir
nol. Jika suku bunga i = 9% (MARR), tentukan alternatif mana yang dipilih.
Pertama-tama dibuat terlebih dahulu tabel aliran kas tersebut :
Jawab :
NPW = 0 = -15.000.000 + 2.800.000 (P/A,
i%, 10)
Atau NAW = 0 = -15.000.000 (A/P, i%, 10)
+ 2.800.000
Dengan cara coba-coba diperoleh i =
13,3%.
Karena i = 13,3% > 9% maka pilih
alternatif B karena lebih ekonomis.
Jika digunakan perhitungan EUAC maka
diperoleh :
EUAC (A) = Rp. 9.200.000
EUAC (B) = 15.000.000 (A/P, 9%, 10) + 3.300.000
+ 400.000 + 1.100.000 + 300.000
+ 300.000 = Rp. 8.737.000