Posted by : Unknown
Jumat, 08 Januari 2016
Makalah Pengantar
Lingkungan
Pertambangan dan
Industri
Disusun Oleh :
Penyusun :Mukti Wahyu S
Kelas :1IB06
NPM :17414627
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan” dengan lancar.
semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB1
A. Latar belakang
B. Tujuan penulisan
BAB2
A.
PERTAMBANGAN.....
1. Permasalahan lingkungan dalam pembangunan
pertambangan energi
2. Cara pengolahan pembangunan pertambangan
3. Kecelakaan di pertambangan
4.
Penyehatan lingkungan
pertambangan,pencemaran dan penyakit-penyakit yang timbul
B.
INDUSTRI....
1. Permasalahan lingkungan dalam pembangunan
industri
2. Keracunan bahan logam /metaloid pada
industialisasi
3. Keracunan bahan organis pada industrialisasi
4. Perlindungan masyarakat sekitar perusahaan
industri
5. Dampak lingkungan industri
6. Pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup
terhadap perkembangan industri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembuatan makalah ini adalah untuk memberitahukan
seberapa besar dampak,pemasalahan,cara penanganan dan juga pertumbuhan ekonomi
dari pertambangan dan industri
Tujuan penulisan
Tujuan penulisan untuk makalah ini
adalah :
a. Mengetahui cara
pengelolaan,permasalahan dan dampak lingkungan dari pertambangan.
b. Mengetahui
dampak,permasalahan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi dari industri.
BAB II
ISI
A.
. PERTAMBANGAN.....
1. Permasalahan lingkungan dalam pembangunan
pertambangan energi
Dalam pembagungan pertambangan
energi sering terjadi beberapa permsalahan yang ditimbulkan baik terhadap alam
maupun masyarakat di sekitarnya berikut adalah beberapa masalah tersebut
1.
Pembukaan lahan secara luas
Dalam masalah ini biasanya investor membuka
lahan besar-besaran,ini menimbulkan pembabatan hutan di area tersebut. Di
takutkan apabila area ini terjadi longsor banyak memakan korban jiwa.
2.
Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui
Hasil petambangan merupakan Sumber Daya
yang Tidak Dapat diperbarui lagi. Ini menjadi kendala untuk masa-masa yang akan
datang. Dan bagi penerus atau cicit-cicitnya.
3.
Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi risih
Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat
besar yang dapat memecahkan telinga. Dan biasanya kendaraan berlalu-lalang
melewati jalanan warga. Dan terkadang warga menjadi kesal.
4.
Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya
Dari sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan
pertambangan banyak membuang limbahnya tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka
membuangnya di kali,sungai,ataupun laut. Limbah tersebut tak jarang dari
sedikit tempat pertambangan belum di filter. Hal ini mengakibatkan rusaknya di
sector perairan.
5.
Pencemaran udara atau polusi udara.
Di saat pertambangan memerlukan api untuk
meleburkan bahan mentah,biasanya penambang tidak memperhatikan asap yang di
buang ke udara. Hal ini mengakibatkan rusaknya ozon.
sumber:
( http://daniuciha90.blogspot.co.id/2010/01/tugas-v-class.html )
2. Cara pengolahan pembangunan pertambangan
Dalam
pembangunan pertambangan yang terpenting adalah perencanaan yang matang untuk
membangun sebuah pertambangan dengan memperhitungkan faktor efisiensi dari
pertambangan tersebut serta mengenai faktor dampak kepada lingkungan di sekitar
pertambangan tersebut.
Mengingat usaha pertambangan adalah devisa yang sangat besar bagi negara, serta merupakan sektor sumber daya alam yang sangat vital untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Maka dari itu suatu usaha pertambangan harus disertai dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal) yang telah diperhitungkan secara matang serta efisiensi dari hasil yang didapat dari kegiatan penambangan itu sendiri
Sumber daya bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para alhi agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
Penggunaan ekologis dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya.
Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
Mengingat usaha pertambangan adalah devisa yang sangat besar bagi negara, serta merupakan sektor sumber daya alam yang sangat vital untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Maka dari itu suatu usaha pertambangan harus disertai dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal) yang telah diperhitungkan secara matang serta efisiensi dari hasil yang didapat dari kegiatan penambangan itu sendiri
Sumber daya bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para alhi agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
Penggunaan ekologis dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya.
Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
sumber: (http://achmad-amirudin21.blogspot.co.id/2013/01/cara-pengolahan-pembangunan-pertambangan.html
)
3. Kecelakaan di pertambangan
Pada dasarnya penyebab terjadinya suatu
kecelakaan tambang memiliki beberapa faktor yaitu:
1. Faktor langsung
2. Faktor penunjang
I. Dalam
faktor langsung ada dua hal penyebab terjadinya faktor langsung ini yaitu :
1. Tindakan tidak aman
2. Keadaan tidak aman
I.I Kemudian
yang tergolong tindakan tidak aman yaitu :
1. Bekerja tanpa memperhatikan tanda-tanda
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya
3. Tidak memfungsikan alat pengaman
(safety) yang dipakai
4. Menggunakan alat yang tidak aman
5. Penempatan barang tidak aman
6. Posisi kerja berbahaya
7. Mengganggu orang lain yang sedang
bekerja
8. Tidak memakai alat proteksi
I.II Selanjutnya yang tergolong kondisi tidak aman
yaitu :
- - Alat pengaman kurang sempurna
3. Mesin rusak atau haus
4. Desain mesin kurang baik
5. Tata letak mesin tidak aman
6. Pencahayaan tidak sempurna
7. Ventilasi tidak baik
8. Alat protwksi diri tidak berfungsi
dengan baik
II. Faktor Penunjang dalam kecelakaan kerja
yaitu meliputi :
1. Pengawas
2. Fisik pekerja
3. Mental pekerja
II.I Dalam
hal pengawas bentuk kejadiannya yaitu :
1. Tidak hadir
2. Tidak melakukan tugas dengan berbagai
alas an
II. IKemudian
dalam hal fisik pekerja bentuk kejadiannya yaitu :
1. Sakit
2. Lelah
II.I Dan terakhir mental pekerja bentuk
kejadiannya yaitu :
1. Mengantuk
2. Mabuk
3. Marah, Sedih, Takut
4. Tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja
dengan berbagai alasan
sumber : ( http://irfan-abet.blogspot.co.id/2013/01/penyebab-kecelakaan-di-pertambangan.html
)
4. Penyehatan
lingkungan pertambangan,pencemaran dan penyakit-penyakit yang timbul
Upaya yang dilakukan dengan berbagai metode
seperti ameliorasi, penggunaan bahan organik, penggunaan mikroorganisme, dan
penanaman covercrop.
1. Ameliorasi/remediasi
lahan
Upaya pemberian masukan berupa kapur atau bahan
organik ke atas permukaan lahan atau ke dalam lubang tanam dengan tujuan untuk
memperbaiki sifatfisika, kimiawi dan biologi tanah. Ameliorasi Memiliki
manfaat sebagai berikut:
a) Meningkatkan
pH tanah sehingga mendekatinetral
b) Menambah
unsur Ca dan Mg
c) Menambah
ketersediaan unsur hara, contohN,P
d) Mengurangi
keracunan Al, Fe dan Mn
e) Memperbaiki
kehidupan mikroorganisme.
2. Penggunaan Bahan
Organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa
organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik
berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil
mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang
terlibat dan berada didalamnya. Penggunaan bahan organik memiliki manfaat
sebagai berikut:
a) Stimulan
terhadap granulasi tanah,
b) Memperbaiki
struktur tanah menjadi lebih remah,
c) Meningkatkan daya tanah menahan air
sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan
temperatur tanah menjadi stabil,
d) Menetralisir
daya rusak butir-butir hujan,
e) Menghambat
erosi.
3. Penanaman Cover
Crop
Tanaman kacang-kacangan penutup tanah/ Cover
Crop adalah setiap tanaman tahunan, dua tahunan, atau tahunan tumbuh
sebagai monokultur (satu jenis tanaman tumbuh bersama-sama) atau polikultur
(beberapa jenis tanaman tumbuh bersama-sama), untuk memperbaiki berbagai
kondisi yang terkait dengan pertanian berkelanjutan. PenggunaanCover Crop memiliki
manfaat sebagai berikut:
a) Mengelola kesuburan
tanah
b) Memperbaiki kualitas tanah
c) Memperbaiki
kualitas air
4. Pemanfaatan
Mikroorganisme
Fungi
atau jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang secara umum mendominasi
(hidup) dalam ekosistem tanah. Mikroorganisme ini dicirikan dengan miselium
berbenang yang tersusun dari hifa individual. Saat ini beberapa jenis
fungi telah dimanfaatkan untuk mengembalikan kualitas/kesuburan tanah. Hal ini
karena secara umum fungi mampu menguraikan bahan organik dan membantu proses
mineralisasi di dalam tanah, sehingga mineral yang dilepas akan diambil oleh
tanaman.
sumber:( http://blogriyani.blogspot.co.id/2013/04/tugas-pengetahuan-lingkungan.html
)
A.
INDUSTRI....
1. Permasalahan lingkungan dalam pembangunan
industri
Jika kita ingin menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu
adanya itikad yang kuat dan kesamaan persepsi dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Pengelolaan lingkungan hidup dapatlah diartikan sebagai usaha secara
sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar
kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Memang manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungannya, secara hayati ataupun kultural, misalnya manusia dapat
menggunakan air yang tercemar dengan rekayasa teknologi (daur ulang) berupa
salinisasi, bahkan produknya dapat menjadi komoditas ekonomi. Tetapi untuk
mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar dapat dimanfaatkan secara
optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil resiko kerusakan
lingkungan.
Dengan demikian, pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar
manusia tetap “survival”. Hakekatnya manusia telah “survival” sejak awal
peradaban hingga kini, tetapi peralihan dan revolusi besar yang melanda umat
manusia akibat kemajuan pembangunan, teknologi, iptek, dan industri, serta
revolusi sibernitika, menghantarkan manusia untuk tetap mampu menggoreskan
sejarah kehidupan, akibat relasi kemajuan yang bersinggungan dengan lingkungan
hidupnya. Karena jika tidak mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul
dari permasalahan lingkungan, maka kemajuan yang telah dicapai terutama berkat
ke-magnitude-an teknologi akan mengancam kelangsungan hidup manusia.
sumber:( http://softskill-naufalpratiknyo.blogspot.co.id/2015/01/masalah-lingkungan-dalam-pembangunan.html
)
2. Keracunan bahan logam /metaloid pada industialisasi
Industri
adalah merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk meningkatan
perekonomian nasional, karena dari industrilah pendapatan perekonomian nasional
kita dapat meningkat, walaupun peningkatannya tersebut belum begitu besar.
Selain itu Industri dapat menjadikan indonesia menjadi negara yang tidak
bergantung lagi terhadap hasil produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Itulah mengapa indutri merupakan salah satu sektor yang sanagat
penting dalam peekonomian.
Banyak
Industri-industri yang dibangun oleh pemerintah kita untuk menyokong
perekonomian Indonesia, namun dalam pembangunannya pemerintah dan pihak
pengembang tidak memperhatikan lingkungan tempat dimana industri tersebut
dibangun, seingga banyak sekali lingkungan-lingkungan sekitar proyek
perindustrian tersebut menjadi rusak parah, ini akibat tidak bertanggung
jawabnya pemerintah dalam memperhatikan kelestarian lingkungan.
Berikut ini
merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:
1. Udara disekitar industri menjadi sangat buruk,
dikarenakan gas buang berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
2. Daerah sekitar industri menjdi panas, ini
akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang
industri tersebut.
3. Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar
industri, akibat pembuangan limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.
4. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan
pemanasan global (global warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan
agar tidak lebih meluas.
5. Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir
karena kurangnya daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah
berubah fungsi menjadi daerah perindustrian.
6. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi yang tak
henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal
disekitar areal perindustrian.
Itulah beberapa masalah-masalah lingkungan
yang mungkin akan timbul jika adanya pembangunan sebuah industri disekitar
kita.
Maka
dari itu seharusnya sebelum membangun atau mendirikan sebuah industri yang
mungkin dalam skala besar, terlebih dahulu memperhatikan beberapa
prinsip-prinsip dalam pembangunan proyek industri terhadap lingkungan
sekitarnya, prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi
baik secara umum maupun khusus.
2. Penelitian dan pengawasan lingkungan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dari sini akan didapatkan informasi
mengenai jenis perindustrian yang cocok dan menguntungkan.
3. Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin
timbul pada lingkungan.
4. Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat
formulasi mengenai kriteria analisa biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk
proyek dan pengelolaan proyek.
5. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat
pengaruh negatif dari pembangunan proyek industri ini, maka buatlah pembangunan
alternatif atau dicarikan jalan untuk kompensasikerugian sepenuhnya.
sumber:(
https://iambigsmart.wordpress.com/2010/12/04/masalah-lingkungan-dan-keracunan-bahan-logammetaloid-pada-industri/
)
3. Keracunan bahan organis pada industrialisasi
Pencemaran
terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk lingkungan
hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan, Sumber bahan beracun dan
berbahaya dapat diklasifikasikan:
1. industri kimia organik maupun
anorganik
2. penggunaan bahan beracun dan
berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong
3. peristiwa kimia-fisika, biologi dalam
pabrik.
Lingkungan
sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan kemampuan.
Sebagai badan penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan
lautan yang masingmasing mempunyai karakteristik berbeda.
Air di suatu waktu dan tempat tertentu
berbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang sama dengan waktu yang
berbeda,Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa alami serta pengaruh
faktor lain.
Kemampuan
lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar disebut
daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat
yang lain berbeda, Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut
menetapkan nilai daya dukung.
Bahan
pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi dengan satu atau lebih
komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan secara fisika, kimia dan
biologis sebagai akibat dari bahan pencemar, membawa perubahan nilai lingkungan
yangdisebut perobahan kualitas.
Limbah
yang mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas lingkungan bila lingkungan
tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada
padanya, Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan komponen bahan
pencemar yang terkandung.
Pada
beberapa daerah di Indonesia sudah ditetapkan nilai kualitas limbah air dan
udara. Namun baru sebagian kecil. Sedangkan kualitas lingkungan belum
ditetapkan. Perlunya penetapan kualitas
lingkungan mengingat program industrialisasi sebagai salah satu sektor yang
memerankan andil besar terhadap perekonomlan dan kemakmuran bagi suatu bangsa.
Penggunaan
air yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat, karyawan
yang tidak terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengidentifikasikan sumber pencemar.
Produk
akhir, seperti pembungkusan, pengamanan tabung dan kotak, sistem pengangkutan,
penyimpanan, pemakaian dengan aturan dan persyaratan yang tidak memenuhi
ketentuan merupakan sumber pencemar juga.
sumber :( http://bombskiting.blogspot.co.id/2013/01/keracunan-bahan-organis-pada.html
)
4. Perlindungan masyarakat sekitar perusahaan industri
Masyarakat sekitar suatu
perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin
ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan,
tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah
perusahaan industri.
Semua perusahaan industri harus
memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran lingkungan dimana segala macam
hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa
meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum
bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses
pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan.
Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara
pencucian melalui peroses kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari
bahan-bahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung
partikel/bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau
secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari
bahan-bahan yang berbahaya.
sumber:( https://rikihamdanielektro.wordpress.com/2011/11/19/perlindungan-masyarakat-sekitar-perusahaan-industri/
)
5. Dampak lingkungan industri
Berikut
ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:
1. Udara
disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang berupa asap
membumbung tinggi di udara bebas.
2. Daerah
sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim
yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.
3. Tercemarnya
sumber-sumber mata air sekitar industri, akibat pembuangan limbah ke
sumber-sumber mata air tersebut.
4. Industri
juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global warming), yang
saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih meluas.
5. Pembangunan
industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah resapan air,
daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi menjadi daerah
perindustrian.
6. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi yang tak
henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal
disekitar areal perindustrian.
sumber
:( http://azizstevani.blogspot.co.id/2014/03/dampak-industri-terhadap-lingkungan.html
)
6. Pertumbuhan
ekonomi dan lingkungan hidup terhadap perkembangan industri
Untuk meningkatkan taraf
hidup bangsa Indonesia perlu pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan cara
memajukan pembangunan. Salah satu unsur penting dalam pembangunan tersebut
adalah pembangunan di bidang industri. Namun dalam kegiatan industri akan
diikuti dengan dampak negatif limbah industri terhadap lingkungan hidup
manusia. Limbah industri yang toksik akan memperburuk kondisi lingkungan dan
akan meningkatkan penyakit pada manusia dan kerusakan pada komponen lingkungan
lainnya.
sumber:( http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1063
)
Untuk pertumbuhan ekonomi
perkembangannya sangat di pengaruhi oleh hasi perkembangan industri,di
karenakan perkembangan industri merupakan sumber pemasukan yang besar bagi
suatu negara