Archive for 2016

Contoh kasus IRR (Internal Rate of Return) :


Contoh kasus NPV (Net Present Value) :

PT. Astuti akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp. 80.000.000,-
Gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp. 25.000.000,-
perusahaan membayar bunga 20 % dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp. 2.500.000
Tahun 2 : Rp. 3.500.000
Tahun 3 : Rp. 4.500.000
Tahun 4 : Rp. 5.000.000

tentukan NPV ?

jawaban :

Depresiasi = 80.000.000-25.000.000   = Rp. 13.750.000
                                  4

tahun
EAT
Depresiasi
Proceed
DF
PV Proceed
1
2.500.000
13.750.000
16.250.000
0,833
13.536.250
2
3.500.000
13.750.000
17.250.000
0,694
11.971.500
3
4.500.000
13.750.000
18.250.000
0,579
10.566.750
4
5.000.000
13.750.000
18.750.000
0,482
9.037.500
15.000.000
25.000.000
0,482
12.050.000
57.162.000


NPV = PV Proceed-PV outlays = 57.162.000-80.000.000 = -22.838.000 (ditolak)


NILAI EKUIVALEN

Posted by Unknown

NILAI EKUIVALEN
            Nilai Ekuivalen adalah istilah yang digunakan untuk perhitungan biaya berdasarkan proses. Semua unit yang diperhitungkan dalam penentuan biaya produksi per unit adalah unit ekuivelen. Besarnya unit ekuivalen yang diperhitungkan tergantung pada besarnya tingkat penyelesaian yang telah dicapai dalam kegiatan produksi,Dengan begitu dapat disimpulkan semakin besar tingkat penyelesaian maka semakin besar pula unit ekuivalennya. Sementara itu tingkat penyelesaian itu sendiri menunjukkan seberapa besar unit tersebut sudah dibebani biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, serta biaya tenaga kerja lansgung dan biaya overhead pabriknya.

1. Istilah/metode yang digunakan pada nilai ekuivalen
            Dalam proses ekivalensi nilai ini digunakan MARR (minimum attractive rate of return) sebagai sukubunga analisa. Besarnya MARR ini tergantung dari: laju inflasi, sukubunga bank, peluangdan resiko usaha.
Istilah yang sering digunakan pada nilai ekuivalen, yaitu :

1.      Pv        = Present Value (Nilai Sekarang)
2.      Fv        = Future Value (Nilai yang akan datang)
3.      An       = Anuity
4.      I           = Bunga (i = interest / suku bunga)
5.      n          = Tahun ke berapa
6.      P0        = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
7.      SI        = Simple interest dalam rupiah


2. Penjelasan tentang istilah/metode yang digunakan pada nilai ekuivalen

Present Value
            Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu
di  masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan
rumus future value atau dengan rumus berikut ini :

  PV  =  FV  ( 1 + r )n


Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya
sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya
menjadi :

PV  =  FV  ( 1 + r / 360)360n



Future Value

            Nilai yang akan datang atau future value adalah nilai uang di massa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu.Future value atau nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

FV  = PV ( 1 + r ) n

Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari , maka rumusnya menjadi:

FV = PV ( 1 + r /360 ) 360.n


3. Contoh kasus

            Contoh kasus PV :

Junanta menginginkan agar uangnya menjadi Rp 5.555.444 pada 5 tahun yang akan datang. Berapakah jumlah uang yang harus ditabung Junanta saat ini seandainya diberikan bunga sebesar 5% per tahun?

Diketahui :FV : Rp 5.555.444
r : 5% = 0.05
n : 5

Jawab :Po = FV/(1+r)n
PV = 5.555.444/(1+0.05)5
PV = 4.352.836
Jadi jumlah uang yang harus ditabung Thiyo adalah Rp 4.352.836

 b. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester

PV = FV/(1+(i/m))m.n

Alif membeli sebuah laptop dengan merek BT secara kredit selama 144 bulan dengan bunga 4% per tahun. Widya melakukan pembayaran bunga per triwulan. Jika jumlah uang yang dibayarkan oleh Alif Rp 4.555.444. Berapakah mula-mula harga laptop tersebut?

Diketahui :FV : 4.555.444
r : 4% = 0.04
n : 144/12 = 12
m : 12/3 = 4

Jawab :PV = FV/(1+(i/m))m.n
Po = 4.555.444/(1+(0.04/4))4.12
Po = 2.825.562
Jadi harga awal laptop Rp 2.825.562


Contoh kasus FV :

Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp 5.000.000 untuk membeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18 % per tahun. Berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5?

Diketahui :PV : Rp 5.000.000
r : 18% = 0.18
n : 5

Jawab :FV = PV (1+i)n
FV = Rp 5.000.000 (1+0.18)5
FV = Rp 11.438.789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank pada akhir tahun kelima sebesar Rp 11.438.789

b. Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester

FV = PV (1+(i/m))m.n

Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
r : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
m : Frekuensi pembayaran bunga per tahun

Contoh :Junanta membeli sebuah mesin cuci dengan merek TB secara kredit selama 45 bulan seharga Rp 4.555.555 dengan bunga sebesar 5% per tahun. Bintan melakukan pembayaran bunga per kuartal. Berapakah jumlah yang harus dibayarkan oleh Junanta?



Diketahui :PV : Rp 4.555.555
r : 5% = 0.05
n : 45/12 = 3.75 = 4
m : 12/4 = 3

Jawab :FV = PV (1+(i/m))m.n
FV = 4.555.555 (1+(0.05//3))3.4
FV = 5.555.003
Jadi jumlah yang harus dibayar Junanta adalah Rp 5.555.003


4. Contoh ekuivalensi nilai tahunan dan sekarang :

Sebuah kontraktor mengerjakan kegiatan ekonomi berikut.
membeli buldozer Rp 325 juta
nilai jual lagi Rp 25 juta di tahun ke 5
biaya pemeliharaan dan pekerja Rp 3,5 juta per tahun
di tahun ke 3, 4, dan 5 ada biaya administrasi khusus Rp 1 juta per tahun
usia ekonomis n=5 th dan  i=12%

Hitung biaya yang harus disediakan oleh perusahaan kontraktor dengan metode

a. tahunan ekivalen,

jawab :
a. Tahunan = 325 (A/P,12%,5) + 3,5 + [1(P/F,12%,3) +1(P/F,12%,4) +1(P/F,12%,5)] (A/P,12%,5)  – 25 (A/F12%,5)
                  = 90,25 jt
b. Sekarang = 325 + 3,5(P/A,12%,5) +1(P/F,12%,3) +1(P/F,12%,4) +1(P/F,12%,5) – 25 (P/F,12%,5)
                  = 323.32 jt


Sumber :
http://www.kampusexcel.com/fungsi-finansial-2007.html/2
http://keuangan-manajemen.blogspot.co.id/2012/12/present-value.html#uds-search-results
http://nurulfauuziyah.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-perhitungan-present_29.html



Cash Flow

Selasa, 18 Oktober 2016
Posted by Unknown
PENGERTIAN CASH FLOW
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang digunakan dan didapatkan dari aktivitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu

Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan/digunakan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal

Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.



LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Dalam menyusun sebuah laporan arus kas kita terlebih dahulu akan menyusun data posisi keuangan agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.
   
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :

      1. Menentukan minimum kas

      2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran

3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.

4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:

1.   Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2.   Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3.   Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.


PERHITUNGAN CASH FLOW
Dengan menggunakan beberapa tabel dan diagram yang digunakan 
umtuk mengetahui aliran dana yang dipakai setiap periodenya. Untuk mengetahui lebih jelas perhitungan cash flow berikut adalah contohnya:

Diminta : Hitunglah jumlah kas bersih yang dihasilkan / digunakan dalam aktivitas operasi untuk tahun 2009 baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung !

Jawab :
     
      Metode Langsung/ Direct Method :

Arus kas dari Kegiatan Operasi :
Kas diterima dari pelanggan …………………………………… Rp. 775.000.000
( Berasal dari Penjualan + Piutang yang dibayar )

Kas dibayar untuk Persediaan …………………………………. ( Rp. 495.000.000 )
 ( Berasal dari HPP + Penambahan persedian + Pen.Utang )

Kas dibayar untuk Beban Operasi ……………………………... ( Rp.    62.000.000 )

Kas dibayar untuk bayar bunga ………………………………... ( Rp.    10.000.000 )
  ( Berasal dari beban bunga + utang bunga yg tlah dibayar )  
   
Net cash flow From Operating Activities  …………………..        Rp.  208.000.000

·         Metode Tidak Langsung / Indirect Method
Arus kas dari Kegiatan Operasi :

Laba Bersih …………………………………………………..        Rp. 150.000.000
Penyusutan ……………………………………………………       Rp.   80.000.000
Penurunan dari Akun Piutang ……………………….............         Rp.   25.000.000
Peningkatan Persediaan ……………………………………....      ( Rp.  30.000.000 )
Penurunan dari akun Utang …………………………………..      ( Rp.  15.000.000 )
Penurunan dari Utang Bunga ………………………………...      ( Rp.    2.000.000 )

Net cash flow from Operating Activities ………………………      Rp. 208.000.000



Ekonomi Teknik

Posted by Unknown
Ekonomi teknik (Engineering economy) adalah ilmu yang mempunyai aspek-aspek dengan ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Pada dasarnya ekonomi teknik bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari susatu proyek

1.     Ruang lingkup ekonomi teknik
Ekonomi Teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan.
Masalah yang dapat diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah masalah yang memiliki tiga karakteristik berikut:


1. Masalah yang cukup penting, dan membutuhkan pemikiran serta usaha serius dalam memecahkan msaalh tersebut.
2. Masalah yang memerlukan analisis teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah serta konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.
3. Masalah memiliki aspek ekononis  yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.

2.     Pengertian proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi teknik
Proposal teknik adalah pengusulan suatu rancangan dari kegiatan atau penelitian yang memerlukan dukungan dari individu ataupun kelompok, baik secara formal maupun standar..
Hubungan antara ekonomi teknik dengan bidang elektro sangat erat dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Jika usaha dalam bidang elektro yang memerlukan pemecahan masalah dalam aspek ekonomi, maka ekonomi teknik sangat diperlukan dalam hal ini. Jadi masalah yang terjadi dapat diselesaikan dalam bidang elektro melalui analisis ekonomi Teknik.
Pada dasarnya, ekonomi teknik digunakan untuk mencari solusi terbaik dari setiap alternatif-alternatif solusi yang ada. Pada dunia Elektro, pencarian solusi terbaik ini sering kali digunakan saat pembuatan rangkaian, pemilihan alat, pemilihan komponen, perancangan bisnis elektronika, dll.

3      Proses pengambilan keputusan
Jika kita dihadapkan pada suatu kasus permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya kita dapat memilih alternatif untuk melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu. Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama.

4.     Tahapan-tahapan pross pengambilan keputusan

1. Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak tepat sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang yang telah didefinisikan.
4. Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5. Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan pengukuran lain.
6. Membuat tugas suatu ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7. Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya.

5.         Analisis pengambilan keputusan
Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitataif dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut biasanya dilakukan jika masalah yang dihadapi relatif sederhana dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis. Jika masalah yang dihadapi lebih rumit dan pengambil keputusan belum memiliki pengalaman, maka analisis kuantitatif patut dipertimbangkan dalam analisis pengambilan keputusan.

6.         Prosess pengambilan keputusan
Dalam keadaan tertentu kita selalu dihadapkan pada permasalahan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama. Langkah-langkah pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar berikut.

            Pengambilan keputusan dalam ekonomi teknik hampir selalu berkaitan dengan penentuan layak atau tidaknya suatu alternatif investasi dilakukan dan penentuan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan ini terjadi karena :

1.         Biasanya setiap investasi atau proyek bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara sehingga harus ada proses pemilihan,

2.         Karena sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi terbatas sehingga tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus dipilih yang paling menguntungkan

Seperti halnya pengambilan keputusan pada bidang-bidang yang lain, pengambilan keputusan pada ekonomi teknik harus melalui suatu langkah-langkah yang sistematis mulai dari mendefinisikan alternatif-alternatif investasi sampai pada penentuan alternatif yang terbaik. Hampir semua proses pengambilan keputusan dimulai dari adanya ketidakpuasan terhadap suatu hal atau adanya pengakuan terhadap suatu kebutuhan sehingga pembuat keputusan merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal itu. Proses pengambilan keputusan akan berakhir dengan rencana untuk memperbaiki ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan tadi.

Untuk menggabungkan kondisi awal dan akhir dari proses pengambilan keputusan maka secara umum langkah-langkah yang diambil adalah :

1.         Memformulasikan permasalahan, termasuk di antaranya menentukan ruang lingkup secara umum yang menggambarkan kondisi awal dan akhir yang dihubungkan dengan proses “kotak hitam” yang belum diketahui. Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan apa yang dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan, tanpa harus menyatakan bagaimana cara atau metoda solusi yang akan digunakan.

2.         Menganalisis permasalahan untuk menyatakan permasalahan tersebut dengan lebih detail termasuk memformulasikan tujuan, sasaran, kendala yang dihadapi, variabel keputusan yang harus dicari nilainya, serta kriteria keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi begitu penting karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi di sini akan berakibat langsung pada keputusan yang akan diambil.

3.         Mencari alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang dianalisis. Tahap ini membutuhkan kreativitas dalam menemukan alternatif-alternatif solusi. Seringkali tahap ini digabungkan langsung dengan tahap evaluasi alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering dihentikan setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonomis walaupun sebenarnya masih ada alternatif yang lebih baik.

4.         Memilih alternatif terbaik melalui pengukuran performansi masing-masing alternatif dan dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah ditetapkan. Alternatif-alternatif yang masih akan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik.

Secara prinsip dapat dikatakan bahwa proses pengambilan keputusan dalam ekonomi teknik juga tidak lepas dari proses penentuan alternatif-alternatif dan pemilihan alternatif terbaik. Langkah-langkah penentuan alternatif adalah langkah yang cukup teknis. Langkah ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik tanpa keterlibatan orang-orang yang mengetahui seluk beluk teknis dari berbagai hal yang berkaitan dengan proses yang dihadapi. Selanjutnya, langkah pemilihan alternatif dalam ekonomi teknik senantiasa dilakukan dengan mengukur performansi ekonomi dari masing-masing alternatif sehingga keterlibatan orang-orang yang mengerti tentang analisis ekonomi sangat dibutuhkan. Seorang pengambil keputusan yang berkaitan dengan ekonomi teknik harus mampu mensistesis berbagai informasi yang mendukung, baik yang berasal dari data-data masa lalu, maupun yang berupa prediksi kondisi masa-masa yang akan datang. Dalam melihat performansi ekonomi suatu alternatif, seorang pengambil keputusan harus bisa mendapatkan gambaran kondisi keuangan yang berkaitan atau yang sejenis dengan alternatif tersebut. Peranan seorang akuntan dalam menyajikan informasi-informasi keuangan masa lalu menjadi sangat penting dalam kaitan ini. Di sisi lain seorang ahli ekonomi teknik diharapkan bisa melakukan analisis-analisis ke depan berkaitan dengan aliran kas (cash flow) yang bisa dihasilkan dan atau diperlukan oleh suatu alternatif yang ditawarkan.


7.         Pemecahan masalah dalam ekonomi teknik

Dalam pengabilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu masalah timbul apabila ada perbedaan antara keinginan yang di tetapkan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorabg akan langsung membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Pertama, yang harus kita lakukan yaitu mengetahui adanya perbedaan. Kita harus mengetahui adanya masalah sebelum mulai mencari pemecahan masalah. Kedua, menyadari adanya perbedaan antara keinginana yana di tetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai pengambilan keputusan. Kita harus termotivsi untunk mengurangi perbedaan tersebut. Ketiga, selain hal-hal tersebut kita juga harus memiliki peengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sumbe-sumber daya untuk menyelesaikan masalah tersebut


Contoh Kasus dan Pemecahanya

Pengendalian material disuatu pabrik dilakukan secara manual. Biaya yang diperlukan untuk gaji karyawan yang mengoperasikan pengendalian material tersebut (termasuk gaji lembur, asuransi, biaya cuti dan sebagainya) ditaksir tiap tahun Rp. 9.200.000,00

Pengendalian secara manual ini disebut alternatif A.

Untuk menekan gaji karyawan yang cenderung meningkat, pabrik tersebut ingin mengganti pengendalian material tersebut dengan yang otomatis (alternatif B) yang harganya adalah Rp. 15.000.000. Dengan menggunakan pengendalian otomatis tersebut, gaji karyawan ditaksir akan berkurang menjadi Rp. 3.300.000 tiap tahun. Biaya pengoperasian yang terdiri atas biaya listrik, pemeliharaan dan pajak masing-masing-masing tiap tahun adalah Rp. 400.000, Rp.1.100.000, dan Rp. 300.000. Jika pengendalian otomatis yang digunakan ada pajak ekstra sebesar Rp. 1.300.000 tiap tahun. Pengendalian otomatis tersebut dapat dipakai selama 10 tahun dengan nilai akhir nol. Jika suku bunga i = 9% (MARR), tentukan alternatif mana yang dipilih. Pertama-tama dibuat terlebih dahulu tabel aliran kas tersebut :

Jawab :

NPW = 0 = -15.000.000 + 2.800.000 (P/A, i%, 10)

Atau NAW = 0 = -15.000.000 (A/P, i%, 10) + 2.800.000

Dengan cara coba-coba diperoleh i = 13,3%.

Karena i = 13,3% > 9% maka pilih alternatif B karena lebih ekonomis.

Jika digunakan perhitungan EUAC maka diperoleh :

EUAC (A) = Rp. 9.200.000

EUAC (B) = 15.000.000 (A/P, 9%, 10) + 3.300.000 + 400.000 + 1.100.000 + 300.000


+ 300.000 = Rp. 8.737.000
Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Blogger templates

- Copyright © Ngeblog -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -